Advertisement
Oleh: Nazwar, S.Fil.I., M.Phil. (Penarasi Jogja Sumatera)
Tidak sebagaimana para tokoh intelektual klasik seperti al-Ghazali—yang kerap ditempatkan dalam ruang kajian filsafat—artikel ini memposisikan Fir'aun berada dalam posisi sebagai tokoh yang tidak melihat sosok tersebut pada ranah keterpisahan dengan yang disebut Psikoanalisa. Psikoanlisa dan Fir'aun menjadi satu kesatuan.
Analisa kejiwaan dalam sudut pandang Filsafat disebut Psikoanalisa ini mungkin akan terkesan usang sebab beranjak pada tokoh terlampau lama, meski terkesan terbelakang secara peradaban dan moralitas, jejak fisik yang masih dapat terlacak hingga sekarang seperti Piramida, Spinx dan berbentuk ceritera dalam berbagai literatur menjadi alasan utama tokoh Fir'aun patut diperhitungkan.
Meski tidak dalam bentuk sepenuhnya peneladanan, nyatanya kepemimpinan bertangan besi masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia zaman sekarang ini. Berbagai corak relatif masing-masing berbeda, beberapa negara dapat menjadi contoh seperti Suriah, Sudan dan beberapa lainnya.
Pemimpin sebagai representasi rakyat nampaknya kontras dengan terpilihnya mereka yang mendekonstruksi kehidupan rakyat sampai pada usaha kekerasan dan kematian. Bukan sosok yang menyayangi rakyat, pemimpin tersebut dengan kekuatan yang dimiliki yatanya justru tidak segan untuk menindas. Apa yang sebenarnya terjadi pada akar masalahnya?!
Tipikal suatu masyarakat terbentuk tidak lepas dari kondisi alam pengelolaan terhadapnya juga pemanfaatan untuk tujuan-tujuan tertentu. Termasuk beberapa tersebut sebagai contoh di atas, kekurangmampuan dalam memahami lingkungan dan pengelolaannya, serta senantiasa mengkonsentrasikan pemanfaatannya ke arah positif menjadi di antara alasan yang paling mungkin dalam membentuk tipikal tersebut.
Walhasil, peradaban bertumbuh secara lamban bahkan saling mendahului dengan ketercerai-beraian manusianya dan tanpa keterpimpinan. Kondisi tersebut membentuk tipikal masyarakat yang berakibat terhadap perjalanan bangsanya sepanjang sejarah. Menjadi di antara alasan fisik yang berikutnya berpengaruh kepada non-fisik.
Tidak terkecuali Fir'aun, kejiwaan atau hal non-fisik tersebut, menjadikannya pemimpin yang menjadi representasi rakyat yang bercorak tipikal tersebut. Sebagaimana masyarakat yang belum memiliki tingkat peradaban seperti di belahan dunia lain, tipikal masyarakat tersebut belum sepenuhnya mengerti keterpilahan politik sebagai suatu ranah tertentu. Perihal kepemimpinan terus menjadi poin permasalahan bagi mereka. Terlebih lagi, ranah keilmuan sebagai penopang utama peradaban masih tertinggal yang mestinya ditingkatkan.

.png)