Nasional.Top

lisensi

Advertisement

Advertisement
Redaksi
Rabu, 01 November 2023, 01:00 WIB
Last Updated 2024-03-13T08:26:07Z
ActivismNews

PB KMTI : Mendukung Kemerdekaan Palestina adalah Jihad Fisabilillah

Advertisement
Buya Muhammad Hidayatullah, Lc, S.Ag. Ketua Umum PB KMTI


Nasional.Top, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (PB KMTI) Muhammad Hidayatullah Lc SAg mengutuk keras agresi militer Zionis Israel ke Gaza, Palestina dan mendukung segala ikhtiar perjuangan kemerdekaan Palestina.



"Perjuangan Palestina harus terus didukung dan disemarakkan. Atas nama kemanusiaan, keadilan dan persaudaraan sesama umat Islam, maka penjajahan terhadap Palestina harus dihentikan," tegas pria yang akrab disapa Buya Dayat tersebut pada Rabu (1/11/2023) di Jakarta.



KMTI sebagai ormas serumpun Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) dan sebagai bagian dari komponen intelektual muda Islam Indonesia, memiliki tangung jawab memperjuangkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan konstitusi.



Pembukaan konstitusi Indonesia sangat jelas menyebut "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan".


 

Menurut Buya Dayat, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, dan sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan perdamaian dunia.



"Perdamaian abadi, yang tidak lagi ada penjajahan, dimana pun, kapan pun dan atas nama apapun. Karena itu, KMTI mengutuk keras segala aksi terorisme yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina," pungkas Dayat.



Masih menurut Dayat, selain upaya perjuangan dan bantuan dalam bentuk fisik, materi dan doa, tentu harus terus dilakukan dalam bentuk perlawanan diplomasi di meja perundingan internasional.



Hal ini senada dengan penjelasan Syekh Sulaiman Arrasuli (pendiri PERTI) kepada murid-muridnya bahwa penjajah tidak akan bisa dilawan hanya dengan senjata tapi dengan otak.



Menurut Buya Dayat, Syekh Sulaiman Arrasuli berharap agar anak didiknya bisa menjadi orang hebat, kelak bisa menyingkirkan penjajah di meja perundingan.



Palestina adalah negeri para Nabi; Al-Quds adalah Darussalam; Masjidil Aqsa adalah tanah suci yang mulia, tempat Nabi Muhammad Isra' Mi'raj dan pernah menjadi kiblat shalat umat Islam; Gaza adalah tempat lahirnya Imam Syafii yang mazhabnya menjadi mazhab fiqh resmi PERTI, Rakyat Palestina adalah saudara se-iman dan se-akidah. Karenanya bagi kami, mendukung kemerdekaan Palestina adalah Jihad Fisabilillah.



Sementara itu Ketua Bidang Dakwah, Sosial dan Ekonomi Kreatif PB KMTI Rozal Nawafil STrIP mengungkapkan bahwa PERTI dan Ormas Serumpunnya senantiasa teguh dalam mendukung kemerdekaan, kebebasan, dan hak-hak warga Palestina. 



Hal ini sudah dilakukan sejak dulu bahkan sejak PERTI masih berstatus sebagai partai politik di awal kemerdekaan RI. Pada tahun 1951, Ketua Dewan Partai Tertinggi PERTI Buya Sirajuddin Abbas juga mengangkat isu Palestina.



Komitmen tersebut disampaikan untuk membela pembebasan rakyat Palestina bahkan Buya Sirajuddin Abbas ikut serta dalam kongres di Yerussalem pada 1953. 



Selain itu, Buya Sirajuddin Abbas juga memberikan gagasan kepada Presiden Soekarno untuk menggalang persatuan Asia Afrika untuk menghapus imprealisme dan kolonialisme dari atas dunia.



Buya Haji Sirajuddin Abbas di Masjidil Aqsa tahun 1953

"Pada 1951, saat terjadi Serangan Israel ke Palestina, Buya Sirajuddin Abbas berperan menyebarkan berita tersebut ke Indonesia. Ia melakukan orasi bahwa PERTI mendukung perjuangan rakyat Palestina serta meminta rakyat dan pemerintah Indonesia untuk turut mendukung perjuangan rakyat Palestina," ujar Rozal.



Pada awal Oktober lalu, PP PERTI telah mengeluarkan pernyataan resmi yang berisi dukungan atas segala ikhtiar Palestina untuk merdeka dan berdaulat demi mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab.



PP PERTI juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik untuk mencegah terjadinya peperangan dan kekerasan yang semakin meluas.



"Sudah saatnya kita mengenyampingkan perselisihan-perselisihan antar negara Islam. Kini saatnya kita bersatu menyokong perjuangan Rakyat Palestina dan mendesak dunia internasional untuk membuka mata memberikan sanksi keras terhadap Zionis Israel yang tidak pantas disebut sebagai negara tersebut,” ujar Rozal Nawafil, yang juga Sekjend DPP ACTION tersebut.



Lebih lanjut, PERTI dan KMTI menyerukan kepada umat Islam khususnya warga Perti agar memberikan sokongan material dan moral spiritual untuk warga Palestina dengan membaca Qunut Nazilah dan Hizib Nashr.